Vitiligo adalah kelainan pigmentasi yang ditandai hilangnya melanin akibat destruksi atau disfungsi melanosit. Mekanisme utamanya melibatkan stres oksidatif berlebihan dan respons imun—terutama infiltrasi sel T sitotoksik (CD8+) dan peningkatan kemokin/cytokine seperti CXCL10 dan IFN-γ—yang pada akhirnya merusak melanosit. CAP, yaitu plasma non-termal pada suhu ruang, menghasilkan campuran spesies reaktif oksigen dan nitrogen (ROS/RNS) dalam kadar terkontrol yang mampu menata ulang (re-balance) redoks, menekan peradangan, dan memodulasi mikro-lingkungan kulit tanpa efek panas yang merusak. Secara biologis, paparan CAP dapat menginduksi jalur antioksidan NRF2, menurunkan ekspresi mediator inflamasi (mis. CXCL10, IFN-γ), serta mengurangi infiltrasi CD8+—kondisi yang lebih kondusif bagi repigmentasi dan kelangsungan hidup melanosit.

Bukti klinis awal yang paling kuat datang dari penelitian translasi yang menggabungkan model hewan dan uji klinis teracak pada vitiligo fokal aktif. Dalam studi tersebut, CAP—diberikan sebagai plasma-activated hydrogel maupun paparan jet—mengembalikan distribusi melanin pada model tikus, menekan infiltrasi CD11c+, CD3+, dan CD8+, menurunkan CXCL10 dan IFN-γ, serta mengaktifkan NRF2 sambil menekan iNOS. Pada uji klinis terkontrol, 80% lesi mengalami repigmentasi parsial dan 20% mencapai repigmentasi lengkap, tanpa hiperpigmentasi tepi dan tanpa efek samping bermakna selama terapi dan masa tindak lanjut. Temuan ini menempatkan CAP sebagai opsi adjuvan/alternatif yang menjanjikan di samping terapi standar seperti NB-UVB, kortikosteroid/topikal imunomodulator, atau JAK inhibitor.

Secara lebih luas, tinjauan ilmiah terbaru di bidang plasma dermatology dan imunologi kulit merangkum bagaimana CAP memengaruhi penyakit kulit yang dimediasi ROS/RNS (termasuk vitiligo): meningkatkan migrasi/viabilitas sel kulit yang sehat saat dosisnya tepat, mempercepat penyembuhan, dan—yang relevan untuk vitiligo—menahan hiperaktivitas imun serta memperkuat sistem antioksidan, sehingga lingkungan kulit lebih ramah bagi regenerasi dan transfer melanin. Review tersebut juga mengutip studi vitiligo di atas dan menyoroti keamanan CAP pada kulit bila parameter terapinya terstandar.

Referensi :

  1. Zhai S, Xu M, dkk. Successful Treatment of Vitiligo with Cold Atmospheric Plasma–Activated Hydrogel. J Invest Dermatol. 2021;141(11):2710–2719.e6. (uji terkontrol pada vitiligo fokal; repigmentasi 80% parsial, 20% komplet; data mekanistik: ↓CD8+, ↓CXCL10/IFN-γ, ↑NRF2).
  2. Bai F, Zhai S, Xia Y, dkk. Cold Atmospheric Plasma Ameliorates Skin Diseases Involving ROS/RNS–Mediated Functions. Frontiers in Immunology. 2022;13:868386. (tinjauan mekanistik & data pra-klinik/klinik termasuk vitiligo; ringkas jalur NRF2, iNOS, dan kontrol imun).
  3. Khalaf AT, dkk. Cold atmospheric plasma (CAP): a revolutionary approach in dermatology and skincare. European Journal of Medical Research. 2024. (review dermatologi; membahas keamanan, aplikasi kulit, dan mengutip studi vitiligo klinis).